Pages

Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Sii Kembar

      “Hhhh! Panas sekali hari ini.” Ujar Tiara sambil menyalakan AC kamarnya dan mengatur suhu pada angka 170C lalu menutup pintu kamarnya.  Tiara langsung menjatuhkan badannya ke tempat tidur yang penuh dengan bantal dan boneka. Akibatnya beberapa bantal dan boneka itu berjatuhan ke lantai kamar yang dilapisi  karpet. “Musim dingin masih 5 bulan lagi” sahut mutia. Beberapa menit kemudian mutia berkata “hemm aku bosan... ra”. “gimana kalau kita main PSP (Play station portable)”. Jawab tiara “ahh aku bosan, gimana kalau kita tanya jawab tentang pelajaran ra” emm ide yang bagus”. Jawab tiara.
    Mutia dan Tiara adalah dua orang saudara kembar yang berusia 15 tahun. Mereka duduk dikelas Ten.C atau 10.c dengan wali kelas Nyonya Wilson. Mereka sekolah di Niles west high school. Dipinggir barat kota Jakarta. Mutia lebih feminim dibandingkan dengan Tiara. Warna favoritnya adalah pink atau merah muda, putih dan ungu. Disekolahnya ia menjabat sebagai ketua tim cheerleader/pemandu sorak, wakil ketua perpustakaan, dan anak terpintar dalam membuat lukisan abstrak dengan berbagai makna. Sedangkan Tiara adalah anak yang agak tomboy namun ia tetap terlihat anggun dan cantik. Warna favoritnya adalah biru, hitam, dan hijau. Disekolahnya tiara menjabat sebagai ketua klub teknology, anggota klub basket, dan pemegang bass dalam organisasi drumband. Keduanya mempunyai moto masing-masing  kalau Mutia “sempurna adalah segalanya” sedangkan tiara “berani membela kebenaran”. kedua orang tua mutia-tiara bekerja diperusahaan masing-masing. Dan sangat sibuk meskipun sibuk mereka tidak melupakan dua putri kembarnya itu.
 Disuatu pagi yang cerah dirumah si kembar. Mutia meminta pada Tiara bahwa ia ingin belajar mengendarai mobil. Karena tiara sendiri sudah pandai mengendarai mobil. Dan bagi mutia guru terbaik adalah kembarannya sendiri.  “ooh baiklah” kata tiara. Lalu dengan senang hati mutia langsung menyalakan mobil, mengoper porsneling dan dengan perlahan menjalankan mobil dan berbelok menuju gerbang utama rumah. “Ra, aku ingin belajar menyetir di area komplek ini, bolehkah?” “tapi kaukan belum terlalu lancar” jawab tiara “oh ayolah kembaran” bujuk mutia.
     Ketika ingin keluar dari pintu gerbang utama  tiba-tiba satpam rumah mereka muncul. “paman tolong bukakan pintu gerbang, mutia ingin memperlancar  cara menyetir mobil” kata tiara. “tapi, apakah nona sudah meminta ijin pada ayah dan ibu nona, saya khawatir  terjadi apa-apa diluar sana?”. “ ayolah Tn. Firman aku ingin dapat memperlancar mengendarai mobil ini” rengek mutia. Dengan berat hati Tn. Firman membukakan pintu gerbang dan berkata “jangan terlalu lama nona”.  Beberapa saat kemudian si kembar sudah sampai di taman komplek dengan mobil yang dikendarai mutia. Mereka mengelilingi taman itu namun belum satu putaran tiba-tiba “BRUKKK” terdengar suara benturan.

Mutia dan Tiara terkejut hampir saja kepala mereka terpentok, namun karena sudah belajar cara menyelamatkan kepala dari benturan mereka aman. 
      Mutia keget setengah mati, ternyata dia telah menabrak seorang anak laki-laki yang umurnya kira-kira 15 tahun. “maaaf aku benar-benar tak sengaja” seru mutia sembil membuka pintu mobil dan mendekati orang itu. “seharusnya kamu bisa mengendarai mobil itu dengan benar dan hati-hati” seru anak itu kesal  dan seperti menahan sakit dibagian kaki dan perut. Mutia dan Tiara masih terdiam dengan pikiran yang tak menentu. “aku tak mau tau, kakiku luka dan perutku sakit....kalian harus ganti rugi” ujar anak itu lagi.  Tiba-tiba terdengar suara sirine mobil polisi yang tengah patroli di kawasan komplek itu dan langung menghampiri mereka. “ada apa ini” kata polisi itu. “dia menabrak saya Pakk!” kata anak itu. “tapi saya benar-benar tak sengaja, tiba-tiba saja anak ini muncul...” Mutia membela diri. ” Sudah-sudah yang penting sekarang kita bawa dulu ke rumah sakit”. Namun anak itu menolak ia hanya ingin meminta ganti rugi atau ke pengadilan saja.  “baiklah siapa namamu nak “ kata polisi itu “nama saya Robby Pak” jawab anak itu. “baiklah karena ini urusan hukum , dan kamu robby ini kartu nama saya jika kalian memutuskan untuk ke pengadilan segera hubungi saya. “ jelas Pak polisi.
“robby, sekarang kau ikut aku dan saudaraku ke rumah sakit, “ kata tiara. Dengan wajah cemberut robby mengikuti mereka.
    Beberapa menit kemudian mereka telah sampai di rumah sakit. Dengan wajah cemas ayah dan ibu mutia dan tiara telah menunggu. Lalu dokter pun keluar dan mengatakan bahwa Robby tidak mengalami luka yang parah, hanya sekedar luka kecil. Namun robby tetap bersikeras bahwa ia ingin ke pengadilan. Robby pun keluar dari rumah sakit sambil menahan rasa sakit dan dendam. Setiba dirumah kedua orang tua mutia dan tiara bertengkar dan saling menyalahkan satu sama lain. Untungnya pertengkaran itu dapat diredam oleh kedua putri mereka.
   Keesokan paginya Mutia masih cemas. Ia akan merasa lebih baik jika dapat berita ke pengadilan atau tidak. Dan ternyata hari jum’at  pukul  5 sore lah pengadilan itu akan dimulai. Hari jum’at pun tiba, di pagi harinya mutia dan tiara tetap bersekolah seperti biasanya. Dan Disore harinya dag.......dig...........dug mutia merasa sangat gugup. Karena apabila pihak robby yg menang maka mutia akan di kirim ke tempat rehabilitasi anak. Sidang akan dilaksanakan di ruang sidang anak-anak yang biasa di gunakan untuk pengadilan perlakuan kenakalan anak-anak. Sidangpun dimulai  dan petugas yg biasa membacakan sebelum pengadilan anak dimulai.  Jaksa membacakan tuntutan dari pihak robby. “Robby julio menjadi korban kecelakaan dan menuntut ganti rugi sebesar Rp. 50.000.000 karena kehilangan waktunya , karena pelaku yg saat itu dengan sengaja menabraknya yang sedang berjalan dipinggir trotoar”. Mutia-tiara sangat kesal mendengar itu. Karena jelas-jelas yg dikatakan robby itu salah dan tidak benar. Dikursinya Robby terlihat diam dengan gayanya yg “Memuakkan”. Pengacara dari pihak mutia pun membacakan pernyataan dan pembelaan. sidang berjalan 45 menit  dan persidangan dilanjutkan 2 minggu lagi. Ketika ingin keluar dari tempat sidang Mutia melihat seseorang yang tampaknya ia kenal “Paman Andy atau orang yang hanya mirip dia” serunya dalam hati.


 Paman Andy adalah adik dari Keesokan harinya si kembar tetap bersekolah seperti biasanya untungnya tidak ada yang tau masalah yg sedang mereka hadapi. Tapi tiba-tiba Jessie memberikan majalah JakartaTeenager yang covernya berupa gambar ayah, ibu, tiara, dan tentunya mutia yg sedang berada di kejaksaan. Ya..ampun rasa sedih, kecewa, dan malu itulah yg di rasakan mutia. Ia berharap agar jessie dapat merahasiakan kejadian itu.namun hal itu percuma karena berita itu telah menyebar. Untungnya teman-teman si kembar tetap mempercayai mereka. Bahkan mereka memberikan dukungan yg sangat berarti.
      Hari kelanjutan pengadilan pun tiba. Seperti biasa ruang pengadilan  tampak teratur dan tenang. Teman-teman mutia-tiara pun ikut datang untuk menyemangati dan membantu do’a. Tuntutan dan pembelaan dari masing-masing pihak pun mulai sengit. Jaksa dan hakim lalu meminta waktu untuk memutuskan perkara tsb. Dan tarammmmm ternyata hasil itu memutuskan bahwa Mutia bersalah dan harus masuk tempat rehabilitasi anak nakal. STOP!!!!!  Terdengar suara yg cukup keras “nama saya Andy stewart dan saya bersedia menjadi saksi karena pada saat itu saya melihat kajadian itu”.  Hakimpun mempersihlakan Paman Andy duduk dan memberikan penjelasan “saya disini hanya untuk membela kebenaran, dan tidak bermaksud untuk membela salah satu pihak. Pada saat itu saya mendengar sendiri bahwa robby dan teman-temanya yg di komandoi seorang dewasa tengah merencanakan kejahatan. Ia berniat sengaja menabrakan diri lalu meminta ganti  rugi yg uangnya akan di gunakan untuk berfoya-foya”.   Kesaksian paman Andy sangat sangat menolong mutia, akhirnya robby dan kawan-kawan lah yg bersalah dan harus di kirim ke tempat rehabilitasi  anak.
Mutia menagis haru dipelukan ibunya, ia bersyukur karena kebenaran dapat terungkap dan yang pastinya ia bebas dari tuntutan anak nakal itu. Paman Andy datang mendekati mutia ‘’paman andy habat,....berjiwa besar membela kenaran”. sambil terisak-isak memeluk paman nya itu. Suasana yg menegangkan pun berubah menjadi suasana yg mengharukan.  Semua yang hadir saling cakap membicarakan kejadian yg jarang terjadi. Ayah mutia-tiara mengajak semua sahabat sikembar dan orang orang yang telah berjasa membela keadilan dan kebenaran ke rumahnyahidangan dan hadiah untuk paman andy telah disiapkan, yaitu tawaran bekerja di perusahaan ayahnya dan sebuah jam tangan yang mewah.

SEKIAN J

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar